TESTIMONI KENA SARAF KEJEPIT (HNP) , NYERI SEPERTI KESETRUM DARI PUNGGUNG SAMPAI KAKI

Berikut penuturan Bp . Mulyono Hadi Purwanto, dari Surabaya.

Bp. Mulyono Hadi Purwanto 
 
Khusus bagi anda yang terkena saraf terjepit , yang sudah berusaha kemana - mana, berikut testimoni nyata yang bisa memberi solusi yang ada cari selama ini.
 
" Awalnya saya mengalami kecelakaan lalu lintas, dimana saya naik sepeda, ditabrak sepeda motor dan saya jatuh dengan pinggul kena aspal terlebih dahulu. Tetapi kejadian itu saya anggap biasa dan saya merasa tidak ada keluhan berarti.  Beberapa hari kemudian , saat saya sedang bekerja, saya merasa sakit di punggung bawah yang menjalar sampai kaki dan segera saya pulang untuk  istirahat. Besok paginya saya tidak bisa berdiri, lutut lemas dan punggung bawah sampai punggung kaki terasa nyeri seperti kena setrum listrik.

Sebagai pertolongan pertama , saya berobat  ke tukang pijat sangkal putung, dan hari itu juga saya bisa berjalan lagi, walaupun tidak normal seperti sediakala. Setelah pijat 3 x, tukang pijat menyerah, karena dikatakan darah tidak mengalir dengan normal ke bagian kaki. 

Selanjutnya selama 4 bulan berikutnya saya ke dokter dan setiap minggu kontrol, tetapi belum ada kemajuan. Rasa nyeri seperti kesetrum dari punggung bawah sampai kaki, setiap saat tiada henti. Akibat sakit tersebut, saya tidak bisa tenang, seperti ikan Lele kena garam, jadi bergerak terus. (mulet (bahasa Jawa)). Sungguh siksaan tidak terkira.

Akhirnya pihak rumah sakit menyarankan untuk MRI, untuk bisa membuat diagnosa lebih baik mengenai keluhan yang saya derita.  Hasilnya saya positif kena Saraf Kejepit (HNP) di L3-L4. Mungkin ini akibat kecelakaan beberapa bulan sebelumnya.

Dokter menyarankan untuk operasi, saya sebenarnya tidak mau operasi karena takut lumpuh jika operasi gagal. Akhirnya saya pasrah setuju di operasi, setelah berdiskusi dengan istri. Operasi ditetapkan besok pagi.

Entah bagaimana, saat hari operasi tiba, ternyata , ruang operasi penuh, jadi operasi di tunda.  Akhirnya, yang tadinya melalui jalur non BPJS, saya putuskan ambil jalur BPJS. Setelah beberapa minggu belum dapat kepastian, karena harus antri, akhirnya saya putuskan batal operasi.

Mulailah saya berkelana mencari pengobatan alternatif. Tusuk jarum sekitar 16 x belum ada hasil. Refleksi 8 x , akhirnya tukang pijatnya menyerah, karena saat di tusuk telapak kaki saya tidak merasakan nyeri seperti kebanyakan orang. Sarafnya mungkin sudah mati, kata tukang pijat refleksi. 

Saya juga pernah ke dukun paranormal, disuruh beli minyak seharga Rp. 2 juta, untuk memagari rumah, karena katanya saya kena santet, ternyata setelah dipagari pakai minyak tersebut, saya tetap tidak sembuh. Akhirnya disuruh beli minyak lagi seharga Rp. 16 juta, karena yang nyantet sudah berubah pakai dukun santet yang lebih sakti. Untuk kali ini saya tolak, dan saya tidak datang lagi.

Pijat , kop, obat herbal dll sudah terlalu banyak dan tanpa hasil. Karena saat itu , jika ada informasi terapi yang bisa menyembuhkan saraf kejepit selalu saya datangi, walaupun itu di luar kota. Saya sangat ingin sembuh dan bebas dari siksaan nyeri ini.

Pernah juga terapi alternatif, dengan air panas dan alkohol yang sering tayang di TV , biaya paket terapi berjuta - juta, terapi selama 5 hari , saat itu terasa nyaman. Hari Minggu saya pulang, Senin malam sudah sakit lagi. Setelah saya hubungi terapi tersebut, katanya diminta tambah paket lagi. Saya putuskan tidak menambah paket, karena biayanya sangat mahal menurut ukuran saya.

Semula saya punya 2 mobil mikrolet, semua habis terjual untuk biaya pengobatan  - pengobatan tersebut.

Saya sudah habis biaya banyak dan tanpa hasil, sementara nyeri semakin menyiksa, tidak bisa tidur, jikapun tidur hanya sebentar , setelah bangun , langsung nyeri lagi. Sempat saya merasa putus asa, dan ingin bunuh diri saja supaya penderitaan ini berakhir, tetapi saya takut dosa, sehingga saya urungkan.

Setelah 7 bulan berobat tanpa hasil dan nyeri semakin menyiksa, pada 14 Januari 2016, saya terapi ke Sanctuary Mind. Saya tahu Sanctuary Mind dari istri saya yang browsing di internet. Setelah 1 x terapi dan saya terapkan di rumah secara rutin, mulai ada hasil, tetapi saya rasa belum maksimal.  Maret 2016, saya kembali untuk terapi lagi di Sanctuary Mind untuk memastikan apakah terapi sudah benar dan mungkin ada gerakan tambahan.

Akhirnya, Juli 2016, saya sembuh dan bisa aktifitas dengan normal. Semua teman dan saudara banyak yang tidak percaya, saya bisa sembuh tanpa operasi. Padahal dulu saya sempat dimarahi karena tidak mau operasi.

Jujur saja, untuk sembuh , saya melalui perjuangan keras untuk bisa rutin terapi sesuai petunjuk dari Bp. Dominicus Tan, founder Sanctuary Mind. Semua keluarga heran dengan ketekunan saya. Saya yakin terapi ini pasti berhasil karena ada kemajuan walaupun tidak banyak, tetapi semakin hari semakin baik. 

Mengenai biaya dan metoda terapi, selama pengalaman saya terapi, TIDAK ADA TERAPI YANG LEBIH MURAH DAN LEBIH MUDAH DARI TERAPI SANCTUARY MIND.

Berbeda dengan terapi lain, saya harus kembali berkali  - kali, tetapi di Sanctuary Mind justru diharapkan hanya 1 x datang terapi dan biaya sangat terjangkau.  Sangat berbeda.

Demikian testimoni saya, semoga berguna bagi penderita saraf kejepit."

Saat testimoni ini dibuat pada tgl 21 November 2016, Bp . Mulyono duduk diskusi sekitar 1 jam dan terbukti tanpa keluhan. Jika ingat saat datang terapi bulan Januari 2016, Bp Mulyono terus bergerak kesakitan seperti ikan Lele kena garam. Kami kagum dengan ketekunan beliau. Selamat untuk Bp. Mulyono Hadi Purwanto.
 
Segera hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut di WA: 0812 3558 5981

salam,
sanctuary mind

"Dokter masa depan, tidak akan memberikan obat, tetapi akan mencegah penyakit  pasiennya dengan pendekatan kemanusiaan, dengan pengaturan pola makan (diet) dan pengetahuan akan pencegahan penyakit. "
(Thomas Alva Edison, 1847-1931. Penemu) 


 Baca juga :  
 
Kapan waktu terbaik untuk terapi ke Sanctuary Mind? Klik di sini

Lihat testimoni yang lain? Klik di sini 
Info tentang biaya terapi? Klik di sini

Info mengenai apa dan bagaimana terapi kami ? Klik di sini

DISCLAIMER
Tidak ada jaminan, bahwa efek positif dari terapi bisa langsung dirasakan pada setiap klien. Hasil terapi, bisa berbeda - beda pada setiap klien.

KENA SARAF KEJEPIT (HNP) KARENA LATIHAN YOGA ?

Untuk kesekian kali, hari ini, kami kembali menerima klien dengan keluhan saraf kejepit (HNP), sesuai hasil MRI , HNP terjadi di L4-L5. Kali ini klien dari luar kota.

Ketika kami tanyakan apa yang menjadi penyebabnya ? "Karena latihan Yoga Pak" begitu penuturannya.

Kejadian ini cukup banyak kami temui dalam praktek sehari - hari.

Pertanyaannya , "APAKAH BENAR, YOGA MENYEBABKAN SARAF KEJEPIT (HNP) ?" jawaban kami jelas "TIDAK"

Kalau tidak, mengapa banyak kasus cedera karena latihan Yoga ?

Berikut pendapat kami :

Semua aktifitas gerak memerlukan proses persiapan otot. Hampir semua klien yang cedera karena latihan yoga,  hampir selalu diakibatkan oleh :

1. Latihan yang kurang kontinyu, sering absen latihan.
2. Mengejar untuk bisa gerakan tertentu tanpa memperhatikan proses yang benar.(bersaing dengan sesama peserta latihan)
3. Sudah ada potensi cedera sebelum latihan.

Pertanyaan berikutnya, "APAKAH SEMUA GERAKAN YOGA, AMAN DILAKUKAN UNTUK SETIAP ORANG ? , jawaban kami jelas "TIDAK".

Setiap gerakan , mengaktifasi otot tertentu, bisa berakibat positif pada keluhan tertentu , tetapi bisa menjadi negatif pada keluhan tertentu pula.

Jadi setiap gerakan , kita harus tahu efeknya. Semisal obat, selalu ada efek sampingnya. Tanpa mengetahui efek sampingnya, justru berbahaya.

Sebagai contoh, gerakan cium lutut, menurut kami, baik untuk kasus stenosis,  tetapi sangat buruk untuk HNP.

Orang yang tidak paham , sangat mudah menjadi lebih parah, bahkan cedera jika melakukan gerakan tersebut.

Celakanya, ada orang yang tidak paham, dengan polosnya justru ingin tampil di youtube dengan memberikan contoh gerakan untuk saraf terjepit dll. Mereka belum tentu paham, tetapi mungkin tujuannya baik. Banyak klien kami, yang sudah mencoba beberapa gerakan di youtube dan gagal sembuh dari nyeri yang di derita.

Jadi, jika anda ingin latihan Yoga, atau olah raga apapun, pastikan anda dalam bimbingan orang yang paham. 

Ada klien menderita scoliosis, menjadi lebih parah setelah latihan Yoga. Kami yakin yang salah bukan Yoga, tetapi pelatihnya yang tidak paham, gerakan apa yang baik untuk Scolisosis.

Kami sering mendapat klien,  justru rekomendasi dari pelatih Yoga. Karena tidak semua pelatih Yoga paham tentang keluhan  nyeri, semisal: HNP, Stenosis, Sciatica, Piriformis, Sacroiliac Joint, OA dll. Mereka dengan bijaksana memberikan informasi ke klien, alternatif solusi yang mungkin bisa membantu.

Ibarat Yoga adalah lagu, jika terdengar sumbang, pasti bukan karena lagunya, tetapi karena penyanyinya tidak baik .

salam,
sanctuary mind

"Dokter masa depan, tidak akan memberikan obat, tetapi akan mencegah penyakit  pasiennya dengan pendekatan kemanusiaan, dengan pengaturan pola makan (diet) dan pengetahuan akan pencegahan penyakit. "
(Thomas Alva Edison, 1847-1931. Penemu) 


Kapan waktu terbaik untuk terapi ke Sanctuary Mind? Klik di sini
Lihat testimoni yang lain? Klik di sini 
Info tentang biaya terapi? Klik di sini

Info mengenai apa dan bagaimana terapi kami ? Klik di sini
DISCLAIMER
Tidak ada jaminan, bahwa efek positif dari terapi bisa langsung dirasakan pada setiap klien. Hasil terapi, bisa berbeda - beda pada setiap klien.  

TETAP BEBAS BERGERAK DAN BEBAS NYERI DI USIA 60 TAHUN KE ATAS

sumber foto : unsplash.com Saat usia menginjak 50 tahun, secara alami kondisi fisik sudah banyak mengalami perubahan. Sudah banyak keluhan f...